Penipuan dengan modus penawaran palsu marak terjadi di masyarakat. Pelaku kerap menjanjikan hadiah, diskon besar, atau peluang usaha yang menggiurkan untuk memancing korban memberikan data pribadi atau mentransfer uang.
Agar kita tidak menjadi korban, penting untuk mengenali ciri-ciri penipuan dan cara menghindarinya.
Apa Itu Penipuan dengan Penawaran Palsu?
Penipuan dengan penawaran palsu adalah modus di mana penipu memberikan iming-iming menarik—seperti hadiah gratis, investasi untung besar, atau diskon tidak wajar—untuk menipu korbannya. Biasanya, pelaku menghubungi lewat telepon, pesan singkat, media sosial, atau email.
Ciri-ciri Penawaran Palsu
✅ Terlalu bagus untuk jadi kenyataan
Penipu sering menjanjikan hal berlebihan, seperti hadiah jutaan rupiah tanpa syarat, atau investasi dengan untung besar tanpa risiko.
✅ Mendesak dan memaksa
Pelaku meminta keputusan cepat: “Segera transfer agar tidak hangus,” atau “Promo hanya hari ini.”
✅ Meminta data pribadi atau uang di muka
Penipu sering meminta OTP, PIN, atau transfer “biaya administrasi” sebelum hadiah dikirim.
✅ Kontak tidak resmi
Biasanya memakai nomor pribadi atau akun palsu yang meniru instansi resmi.
Contoh Modus Penipuan Penawaran Palsu
- SMS berisi “Selamat Anda Menang Undian” dengan nomor tak dikenal.
- Link palsu yang mengarahkan ke halaman mirip situs resmi untuk mencuri data.
- Akun media sosial yang berpura-pura jadi toko resmi dengan diskon tak masuk akal.
- Telepon yang mengaku dari perusahaan terkenal meminta transfer uang sebagai “biaya pengurusan hadiah.”
Cara Menghindari Penipuan Penawaran Palsu
✅ Waspada pada tawaran yang terlalu menggiurkan
✅ Periksa sumber informasi – kontak resmi atau tidak
✅ Jangan bagikan OTP, PIN, atau data pribadi
✅ Jangan transfer uang sebelum memastikan keaslian pihak yang menghubungi
✅ Laporkan jika menemukan akun atau nomor mencurigakan
Kesimpulan
Penipuan dengan penawaran palsu bisa menimpa siapa saja. Kunci menghindarinya adalah tetap waspada, selalu memeriksa kebenaran informasi, dan tidak tergiur iming-iming yang tak masuk akal. Edukasi diri dan orang sekitar adalah langkah penting untuk memutus rantai penipuan.
Mari bersama-sama lebih hati-hati dan saling mengingatkan agar tidak menjadi korban kejahatan ini.